Saturday, April 22, 2006

Mari kita lihat variasi gambar orang yang dibuatnya

 Pelajaran 5: Bagaimana pelajaran kesenian di banyak sekolah di Indonesia diperbaharui sehingga tidak justru menjadi beban siswa melainkan kesenangan siswa?
Selama ini Fida memang senang menggambar. Pada waktu dia dititip di sebuah play house, dia sering menangis dan kadang-kadang dia diam ketika si guru memberinya kertas dan pensil. sejak usia 3 tahun;dia sudah sering mencoret, menulis, menggambar. Yang saya tidak mengerti adalah dia sering menggambar sesuatu yang tampaknya tidak direncanakan lebih dahulu tapi hasilnya sangat mengagumkan.
 Buktinya dia tidak tahu nama gambar tsb sedangkan orang dewasa bisa mengenalinya. Atau keinginannya berbeda dengan hasilnya.Saya hampir tidak pernah mengajarinya menggambar. llingkungan pelajaran saya ketika kecil terlalu miskin. Kertas dan pulpen hanya dipakai untuk di sekolah. hari-hari hanya digunakan main dengan tanah atau batu lihat, daun-daun, renang disungai pagi dan sore tanpa pengawasan orang tua. Jiwa seni saya sangat terbatas. Sedangkan kedua anak saya menulis atau menggambar setiap harinya.
 Nak bersyukurlah Ibu diberi rejeki dapat beasiswa untuk S3 di sini sehingga kalian dapat hidup di lingkungan yang kaya dg sumber-sumber belajar dan sekolah gratis. Padahal sekolah di sini mahal bagi orang asing (mungkin sekitar 50 juta rupiah setahun, saya lupa deh berapa tepatnya. Akan saya cek!
Saya tidak mengerti banyak tentang seni tetapi art activities amat dominan di taman kanak-kanak bahkan di sekolah dasar. Posted by Picasa

No comments: