Sunday, April 23, 2006

Aturlah agar bergiliran

 Pemandangan dalam foto ini sangat bagus dimana kakak memperhatikan Adiknya bermain. Si Adik pasti senang dilihat. Hanya sayangnya, situasi seperti ini sering tidak terjadi. Mereka semua pingin main komputer alias rebutan. Sering terjadi ketika komputer tidak terpakai, si kakak (usia 6 tahun) segera menggunakannya. dan ketika terdengar atau terlihat sang adik (usia 4 tahun), maka si adik nyerobot. Biasanya berarkhir dengan pertengkaran.
Apa yang terjadi kemudia? respon orang tua bermacam-macam.
- Sang Ayah biasanya cenderung menegur kakaknya dengan alasan kakak seharusnya lebih bisa mengalah atau mengerti. Nah ketika seperti itu, saya juga biasanya segera mengomentari perilaku si Adik dengan harapan mengimbangi kekecewaan kakak.
- atau anak2 diancam tidak boleh ada yang main komputer.
- atau kakak diminta main di laptop ayahnya. Namun celakanya sang adik selalu datang ke kakaknya apalagi dia mendengar atau mengetahui mainan yang berbeda. Sikakak semakin jengkel sedang adik semakin minta kakaknya mencarikan mainan yang diperoleh kakaknya. Maka tetaplah terjadi kekacauan. Nah kadang si kakak berhenti main komputer dan masuk di kamarnya mencari kegiatan lain, ternyata si Adik juga berhenti main komputer. Nah saat seperti itu kakak kembali main komputer yang tadinya di pakai adik. Ini sudah sering terjadi dan kadang saat-saat itu saya sibuk di dapur nyiapin makanan buat keluarga.
- tindakan lain dari saya khususnya adalah meminta mereka masuk di kamar, duduk dan berfikir. Minta mereka mikir apa yang salah, apa yang seharusnya dilakukan, apa solusi yang sebaiknya diambil. Maka akhirnya semua diam dan mikir. Apa yang terjadi kemudia, Si Adik datang ke saya dan bilang 'Mum, I already thinking', maksunya dia sudah mikir dan siap ditanyai pertanggungjawabannya. Mungkin karena dia sudah terbiasa dg situasi seperti bahwa setelah dia mengakui kesalahan, meminta maaf, mengidentifikasi ciri-ciri anak yang baik, persoalan sudah selesai. Ibunya pasti memeluknya, menciumnya dan suasana tegang sudah cair. Anakku, Ibu sering hanya mencoba cara menanganimu secara spontan, acak, tak terencana, dan tidak ada evaluasi setelah itu. Kalian tidak mengerti kalau ibu tidak punya gelar sarjana sekalipun kaitannya dengan peran orang tua aau 'parenting'bagaimana seharusnya saya bersikap? Pelajaran 10: Bagaimana cara yang tepat untuk menangani anak yang bertengkar dengan saudaranya? Apakah pertengkaran antar bersaudara selalu terjadi di mana-mana. Seingat saya, Ibuku juga sering marah karena bertengkar dengan saudaraku ketika kecil. bahkan ibu kadang bilang, ambil saja pisau, sekalian kamu bertengkar dengan pisau. Akibatnya maka diamlah kami. Anak teman-teman saya juga suka bertengkar. bagaimana teknik menggunakan momen pertengkaran tersebut untuk membantu mereka memahami konsep kerja sama dan saling menghargai. Posted by Picasa

No comments: